Contoh Prosedur Audit dan Jenis-Jenisnya

 Contoh Prosedur Audit dan Jenis-Jenisnya

Contoh Prosedur Audit-Seorang Auditor di dalam proses melacak knowledge yang valid wajib tahu 8 model prosedur audit dan contohnya. Artikel ini, dapat membahas jenis-jenis prosedur ini dan sekaligus menampilkan contohnya. Namun, pada mulanya Anda wajib memperhatikan Prosedur dan Mekanisme Audit yang Berlaku Umum

Prosedur audit adalah metode yang digunakan auditor untuk beroleh bukti audit. Bukti audit ini nantinya dapat menjadi basic bagi auditor di dalam menambahkan opini mereka atas laporan keuangan. Selain itu, prosedur audit ditunaikan untuk menguji bermacam asersi audit yang mengenai dengan kelas transaksi dan saldo account yang berbeda.

Auditor wajib menerapkan bermacam model prosedur audit untuk beroleh bukti audit yang akurat. Dalam hal ini, prosedur yang ditunaikan auditor biasanya terkait pada risiko yang dihadapi auditor.

Auditor wajib manfaatkan pertimbangan profesional mereka untuk merancang prosedur audit yang sesuai untuk merespons risiko yang dinilai. Selain itu, bermacam model prosedur audit biasanya didasarkan pada bermacam model bukti audit yang ingin diperoleh auditor.

8 Jenis Prosedur Audit 

Delapan model prosedur audit ini adalah sebagai berikut:

penyelidikan

konfirmasi

pemeriksaan catatan atau dokumen

pemeriksaan aset berwujud

pengamatan

penghitungan ulang

kinerja ulang

prosedur analitis

Contoh Prosedur Audit Teknik Enquiry

Enquiry adalah proses menghendaki penjelasan kepada klien mengenai proses atau transaksi yang mengenai dengan laporan keuangan. Jenis prosedur audit ini biasanya melibatkan pengumpulan bukti verbal. Demikian pula, auditor manfaatkan prosedur keinginan info untuk bermacam macam proses audit.

Contoh prosedur audit inquiry ini misalnya, auditor mampu menghendaki klien untuk tahu bisnis dan lingkungan pengendalian; atau mereka barangkali bertanya mengenai transaksi atau saldo item baris laporan keuangan.

Bukti yang dihimpun melalui penyelidikan formal atau informal biasanya tidak mampu berdiri sendiri sebagai bukti yang meyakinkan. Oleh karena itu, auditor biasanya dapat menerapkan prosedur model lainnya. Seperti, memeriksa beberapa dokumen pendukung untuk mengecek apakah info klien amat akurat dan mampu dipercaya.

Teknik Konfirmasi

Konfirmasi serupa dengan penyelidikan karena terhitung merupakan prosedur untuk menghendaki informasi. Namun, konfirmasi biasanya ditunaikan dengan menghendaki pihak ketiga, bukan klien, untuk mengkonfirmasi transaksi dan saldo.

Baca Juga :

Due Diligence – Arti, Cakupan & Keuntungan jasa audit

Resiko Hukum | Pengertian, Jenis dan Contohnya

Jenis prosedur audit ini biasanya ditunaikan melalui surat tertulis formal. Auditor biasanya jalankan prosedur konfirmasi untuk menguji saldo account seperti piutang, hutang dagang, dan saldo bank, dll.

Misalnya, auditor biasanya jalankan konfirmasi atas saldo bank milik klien untuk beroleh bukti keberadaannya serta penegasan hak dan kewajiban.

Pemeriksaan catatan atau dokumen

Pemeriksaan catatan atau dokumen adalah proses pengumpulan bukti dengan memeriksa catatan atau dokumen. Jenis prosedur audit ini mampu ditunaikan dengan cara menjamin catatan transaksi ke dokumen pendukung atau menelusuri dokumen pendukung ke catatan transaksi.

Sebagai contoh, auditor mampu manfaatkan prosedur inspeksi untuk menguji asersi terjadinya transaksi cost dengan menjamin mereka terima laporan, faktur pemasok, dan pesanan pembelian.

Asersi audit seperti kejadian, akurasi, dan cut-off biasanya diuji dengan memeriksa dokumen-dokumen untuk mendukung transaksi akuntansi di dalam catatan perusahaan (vouching). Dan pengakuan kelengkapan biasanya diuji dengan memilih dokumen dan menelusurinya lagi ke catatan perusahaan (tracing).

Pemeriksaan aset berwujud

Pemeriksaan aset berbentuk adalah proses kontrol fisik aset berbentuk perusahaan seperti properti, pabrik, dan peralatan. Jenis prosedur audit ini mampu menambahkan bukti keberadaan aset berwujud.

Contoh prosedur audit ini adalah bahwa auditor mampu menguji asersi keberadaan aset tetap dengan jalankan kontrol fisik aset yang dicatat di dalam daftar aset tetap.

Selain itu, wajib diperhatikan bahwa kontrol saja tidak dapat menambahkan bukti mengenai hak dan kewajiban. Untuk asersi audit ini, auditor barangkali wajib memeriksa dokumen hukum aset.

Pengamata Atau Observasi

Observasi adalah proses yang ditunaikan auditor dengan menyaksikan prosedur yang ditunaikan oleh klien. Jenis prosedur audit ini menambahkan bukti bahwa prosedur klien amat berlangsung pada kala auditor jalankan observasi.


Pengamatan tidak sama dengan kontrol fisik aset karena kontrol fisik aset sebenarnya serupa dengan penghitungan aset sedang pengamatan hanya berfokus pada kegiatan klien.


Misalnya, auditor mampu jalankan prosedur observasi dengan menyaksikan penghitungan persediaan oleh klien. Prosedur observasi ini untuk menguji keberadaan prosedur penghitungan inventaris klien, bukan keakuratan inventaris klien.


Baca Juga :

Apa Itu Legal Audit?

7 Tahapan Perencanaan Audit, Penjelasan Dalam Bahasa Sederhana

Perhitungan ulang

Perhitungan lagi adalah proses penghitungan lagi pekerjaan yang telah ditunaikan klien untuk menyaksikan apakah terkandung hasil yang tidak sama pada pekerjaan auditor dan pekerjaan klien. Jenis prosedur audit ini biasanya digunakan untuk menguji penilaian dan alokasi asersi laporan keuangan.


Misalnya, auditor mampu jalankan penghitungan lagi atas penyusutan aset tetap untuk menguji asersi penilaian mereka.


Performa Ulang

Re-performance adalah proses auditor secara independent jalankan prosedur pengendalian yang pada mulanya ditunaikan sebagai bagian berasal dari proses pengendalian internal oleh klien. Jenis prosedur audit ini digunakan untuk menguji prosedur pengendalian klien.


Sebagai contoh, auditor mampu manfaatkan prosedur audit kinerja lagi di dalam pengujian pengendalian atas prosedur rekonsiliasi bank yang telah ditunaikan oleh klien.


Prosedur analitis

Prosedur analitik adalah proses mengevaluasi informasi keuangan melalui asumsi kecenderungan, rasio atau pertalian antar knowledge baik knowledge keuangan maupun non keuangan. Auditor menerapkan prosedur audit ini dengan cara menganalisis transaksi atau saldo account dan membandingkannya dengan catatan yang dimiliki klien.


Jika auditor menemukan bahwa catatan klien tidak berkelanjutan dengan ekspektasi mereka, mereka dapat menyelidiki lebih lanjut mengenai varian yang ada. Investigasi barangkali melibatkan jalankan tes yang lebih substantif.


Sebagai contoh, auditor jalankan asumsi pada account beban bunga dengan cara mengkomparasikan dan mengalikan tingkat bunga rata-rata dengan saldo pinjaman rata-rata. Selanjutnya, auditor manfaatkan hasilnya telaahnya dan dapat dibandingkan dengan kuantitas yang dicatat oleh klien. Jika berlangsung perbedaan yang signifikan, maka dapat diselidiki lebih lanjut.


Demikianlah beberapa model dan semisal prosedur audit yang biasa diterapkan oleh Auditor kala jalankan kontrol di dalam rangka melacak bukti yang valid. Jika Anda adalah auditor pastikan tehnik yang Anda manfaatkan amat relevan di dalam hal ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pijat Tangan: Mengungkap Potensi Tersembunyi dalam Sentuhan

Pulau Cantik di Kepulauan Seribu yang Harus Dikunjungi

Peningkatan Infrastruktur Kereta Api di Indonesia: Sebuah Proyek yang Sedang Berjalan